Pemilihan Presiden (Pilpres)
Republik Indonesia 2014 kini seolah menjadi topik utama dalam setiap perbincangan,
media sosial, televisi dsb. Isu ini memang sedang hangat-hangatnya dan menarik
untuk dibicarakan, terlebih saat duduk-duduk bersama sambil minum kopi. Betapa
tidak, hanya melalui 1 hari pada Pilpres
9 Juli mendatang ini, akan menjadi penentu nasib kita semua ke depan, yang
akan kita jalani bersama.
Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jk kini hadir sebagi pilihan yang baik dan ideal bagi kita
semua, karena keduanya mempunyai program yang sama-sama ingin membawa kesejahteraan
kita semua, kesejahteraan bangsa Indonesia.
Namun sayangnya, kini masih saja kita mendengar ada
pihak-pihak yang masih menyuarakan kampanye-kampanye bersifat negatif tentang
hari kita yang sangat penting ini. Mereka seolah tidak sadar dan lupa bahwa apa
yang mereka lakukan adalah hal-hal yang tidak bermoral dan hanya akan
menghambat pesta demokrasi ini, yang mana semuanya adalah demi kemajuan kita semua
ke depan. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita semua masih bisa cerdas untuk
menanggapi itu semua.
Kampanye bersifat negatif ini, mungkin bisa dikategorikan ke
dalam dua kategori. Pertama, kampanye-kampanye negatif yang bersifat
menjatuhkan salah satu pasangan kandidat, kemudian yang kedua kampanye negatif
yang bersifat penggagalan atau pemboikotan kegiatan Pilpres.
Khusus untuk kampanye negatif berupa penggagalan dan
pemboikotan Pilpres, mungkin isu ini
hanya khusus untuk beberapa daerah saja di Papua.
Hal ini, setidaknya sudah mendapat pengakuan dari salah seorang pejabat penting
di Papua saat ini, yakni Mayjen TNI Christian Zebua, M.M. selaku pimpinan tertinggi TNI di Papua sebagai instansi penjaga kemanan rakyat Papua.
Dalam suatu kesempatan beliau menyampaikan, “Kami sudah
mendapat laporan tentang adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggagalkan
pemilu" ujar beliau. Berita mengenai ini juga sudah banyak tersebar
dibeberapa media seperti republika.co.id, beritaempat.com dan lain sebagainya.
Selain itu, upaya penggagalan ini juga dapat dilihat dari
beberapa indikasi seperti yang diberitakan oleh media knpbnews.com, salah satu
media yang selalu bersifat miring dalam menghembuskan suara-suara negatif yang bersifat
destruktif dan menghambat kemajuan bangsa Indonesia
secara umum dan Papua secara khusus.
Dalam media tersebut tertulis pernyataan bahwa “Ketua I Komite Nasional Papua
Barat, tuan Agus Kossay kembali menegaskan bahwa masa depan hidup bangsa Papua
tidak ada ditangan Jokowi dan Prabowo, edisi hari Jumat (20/6/2014)
dari Jayapura-Papua Barat”.
Sungguh sangat disayangkan, mereka-mereka yang jumlahnya
segelintir kecil ini senantiasa berfikir pendek dan tidak rasional. Mereka
selalu berfikir hal-hal yang bersifat destruktif dan bertentangan dengan cara pandang
dan keinginan warga Papua secara umum. Mereka tidak menyadari bahwa
tindakan-tindakan mereka ini tidak lain hanyalah penghambat kemajuan mereka dan
saudara-saudaranya sendiri, kemajuan saudara setanah Papua dan saudara setanah air Indonesia.
Oleh karena itu, mari kita senantiasa mendo’akan dan berusaha dengan kapasitas
kita masing-masing, mengajak mereka agar segera sadar akan kekeliruan-kekeliruan
cara berfikir mereka.
Dalam kesempatan ini, ada baiknya penulis juga memberikan
sedikit berita yang masih hangat, yakni mengenai Jumpa Pers yang
diselenggarakan oleh Ketua Umum Dewan
Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih RI Tanah Papua Bapak Ramses Ohee, yang juga dihadiri oleh beberapa
tokoh Papua yaitu Sekjen Barisan Merah Putih Bapak Yonas A. Nussy, Ketua
DPD Barisan Merah Putih RI Kabupaten Jayawijaya Bapak Salmon Walilo, Bapak Daniel Kogoya sebagai orang tua Papua dan Ibu Emskerk Bonay Tokoh
Perempuan Papua.
Dalam kegiatan Jumpa Pers tersebut, Ketua Umum Barisan Merah
Putih Bapak Ramses Ohee menyampaikan kepada seluruh
masyarakat Papua agar mendukung dan menyukseskan jalannya Pilpres 9 Juli mendatang.
Selain itu beliau juga menyerukan kepada saudara-saudaranya setanah Papua agar turut serta menjaga
stabilitas keamanan di Bumi Papua
secara bersama-sama, sehingga pelaksanaan kegiatan Pilpres 2014 dapat
berjalan dengan aman, damai, lancar dan sukses.
Demikianlah seyogiyanya cara berfikir dan suara-suara yang
benar dan selayaknya kita dengar, bukan suara-suara mereka yang selalu berfikir
secara destruktif. Mari kita sama-sama menjadi warga yang cerdas dalam menanggapi
berbagai isu negatif yang dihembuskan menjelang hari pesta demokrasi kita semua,
Pilpres 2014
ini. Masa depan ada dalam pilihan kita, oleh karena itu sungguh tidak bijak dan
cerdas bagi kita-kita yang mempunyai hak pilih bila menyia-nyiakannya.
Selamat memilih, demi kemajuan Kitorang bersama !!!
Salam hangat. (Baim)