Kamis, 08 September 2016

Nyanyian Lagu Papua Leburkan jarak antara masyarakat Indonesia dan Australia


Canberra, Papuacenter – Michael Jakarimilena yang lebih dikenal dengan Michael Idol, adalah penyanyi kelahiran Papua Barat yang terkenal dengan suara emasnya. Ia berada di Australia untuk berkeliling ke dua kota besar di Australia. Dari press release yang dikeluarkan oleh Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra menyebutkan Michael menggelar konser ‘Michael J in OZ School Concert’ di kota Perth dan Canberra.

Uniknya, konser digelar di sekolah Alfred Deakin High School dengan penonton remaja yang rata-rata berusia 13 hingga 17 tahun. Tentu saja para remaja tersebut bersorak sorai, bertepuk tangan, hingga beberapa terlihat histeris menyambut Michael saat akan mulai naik ke atas panggung dengan diiringi alunan gitar dari Tony Brilianto, Michael melantunkan lagu-lagu ‘Indonesia Pusaka’, ‘Gebyar-Gebyar’, dan tak ketinggalan lagu pop yang menjadi hits, seperti ‘Sempurna’ hingga ‘Laskar Pelangi’.

Murid-murid yang sedang belajar bahasa Indonesia pun ikut bernyanyi, seolah sudah mengetahui benar lirik lagu-lagunya. Michael Idol juga tidak ketinggalan membawakan lagu dari daerah Papua Barat, ‘Papua Dalam Cinta’ dan ‘Yamko Rambe Yamko’ dan murid-murid tidak bisa menahan diri lagi untuk berjoget, bahkan hingga naik ke atas panggung saat Michael menyanyikan lagu ‘Maumere, Poco-poco’ dan ‘Sajojo’, padahal mungkin banyak di antara murid-murid dan penonton yang baru mendengarkan lagu-lagu tersebut.
Mitchell McKinnon, siswa kelas 7 dari Lyneham High School, mengatakan jika musik adalah bahasa antar budaya.

“Pertunjukan Michael Idol sangat bagus untuk dapat lebih memahami budaya Indonesia,” ujarnya.
Sementara menurut Jacob Compton, siswa kelas 9 dari Gold Creek School Canberra, kehadiran Michael Idol telah membuatnya semakin bersemangat belajar bahasa dan budaya Indonesia.

“Saya sangat menikmati pertunjukan Michael Idol,” kata Jacob. “karena sudah membawa suasana Indonesia hadir ke tengah-tengah kita, kalangan pelajar Australia.”

Dubes Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema mengatakan bahwa kehadiran Michael Idol telah mempromosikan hubungan dua negara Australia dan Indoensia, khususnya di kalangan anak-anak muda.
“Melalui musik, Michael Idol telah membuktikan bahwa tidak ada jarak antara masyarakat Indonesia dan Australia. Sebaliknya, mereka justru dapat melebur bersatu karena musik,” kata Najib.

Dubes Najib sempat berduet bersama Michael dengan menyayikan lagu ‘Esok Kan Masih Ada’. Konser ditutup dengan bincang-bincang Michael bersama para siswa dan penonton yang hadir. Banyak di antara mereka ingin mempraktekkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan bertanya banyak hal. Mulai dari kapan Michael mengikuti Indonesian Idol hingga jenis musik apa yang paling disukainya. (Red.AK)

Selasa, 06 September 2016

Dipastikan Tahun Depan Selesai, Ruas Jalan Trans Papua dari Timika Sampai Wagete



Timika, Papuacenter – Rencana pembangunan ruas jalan Trans Papua dari Timika sampai Wagete di pastikan akan selesai pada tahun 2017 mendatang setelah sisa proyek yang dapat  diselesaikan sepanjang 6-7 kilometer.
Erick Fonataba sebagai Pejabat Pembuat Komitmen 27 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VI Provinsi Papua mengatakan pembuatan ruas jalan Trans Papua antara  timika Sampai dengan Wagete ini akan diselesaikan pada tahun 2017 mendatang, namun hasrus  menyelesaikan sisa proyek yang tinaggal 6-7 kilometer.
“Saat  ini pekerjaan jalan telah masuk ke wilayah dataran tinggi dengan medan yang cukup berat melalui gunung-gunung dengan tingkat kemiringan yang cukup terjal. Sehingga dengan topografi seperti itu tentu tingkat kesulitannya tinggi. Untuk mengantisipasinya dengan mempersiapkan berbagai peralatan yang memadai,” ucapnya.
Erick juga menambahkan, Ruas jalan tersebut sudah dikerjakan sejak tahun 2007 dan total ruas jalan yang telah  diselesaikan sepanjang 168 kilometer. Awal start pembuatan jalan dari persimpangan Pelabuhan Rakyat (Pelra) Paumako menuju persimpangan Mayon Kuala Kencana sepanjang lebih dari 40 kilometer. Selanjutnya dari persimpangan Mayon menuju persimpangan Kapiraya sepanjang 71 kilometer dan dari arah simpang Kapiraya menuju ke lokasi sekarang sepanjang 38 kilometer.
Dari pembangunan jalan tersebut telah di bangun sejumlah jembatan dengan bentang ratusan seperti di Sungai Mimika, Sungai Kyura, Sungai Rawawe I dan 2 serta Sungai (Kali Kabur). Di Tahun ini  dilakukan pembangunan jembatan dan bisa diperkiran akan menjadi jembatan terpanjang di Timika  dengan panjang 300 meter.
Khusus dari persimpangan Mayon hingga persimpangan Kapiraya sudah dibangun dengan konstruksi beton tailing baru sekitar 44 kilometer, sisanya masih dalam jalan pengerasan tanah yang nantinya dijadikan jalan perkerasan dan konstruksi aspal.
Pembangunan Ruas jalan Trans Timika-Wagete merupakan program Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang telah dibuat pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2010. (red.dt)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Blogger Themes | LunarPages Coupon Code