Dibalik
situasi Papua yang semakin hari semakin kondusif dan mencapai berbagai
kemajuan, tak dapat dipungkiri pergerakan aktivis-aktivis yang masih
berpahamkan ingin memisahkan diri dari Indonesia, masih saja ada. Kali ini,
sebut saja Benny Wenda. Ia merupakan salah seorang warga Papua, yang
konon menurut isu kini ia sedang memperjuangkan kemerdekaan bumi asalnya, untuk
segera merdeka dan mendapatkan kesejahteraan yang sebaik-baiknya.
Benarkah
demikian ? Mungkin perlu sedikit pengkajian mengenai hal ini. Mengenai
aksi-aksinya selama ini, benarkah apa-apa yang ia orasikan mengenai “Papua Merdeka” itu untuk
saudara-saudaranya, ataukah justru ada sesuatu hal lain yang dibalik semua
orasinya tersebut ?
Entahlah,
sebagai salah seorang bagian dari pulau Indonesia yang bermotifkan burung ini,
penulis ingin mencoba memberikan sumbangsih apa yang kini penulis pahami.
Di
satu sisi, apabila benar Benny Wenda sang orasi “Papua Merdeka” di luar negeri sana benar-benar tulus terhadap apa
yang diusahakannya selama ini, sebagai salah satu bagian yang sedang
diperjuangkannya, penulis merasa senang dan bangga terhadap beliau.
Namun,
apa yang terjadi bila pada kenyataannya tidak demikian ? Apa yang terjadi
apabila ternyata ia tidak tulus dalam aksi-aksinya selama ini ? Lebih dari itu,
apa yang terjadi apabila ternyata ia hanya menjadi pencuri keuntungan
terselubung dibalik orasi yang disuarakannya ? Ah, betapa piciknya Benny Wenda selama
ini, apabila ternyata memang demikian adanya. Betapa kejamnya ia, menari
bahagia di atas penderitaan saudara-saudaranya selama ini.
Secara
kasat mata dan secara bahasa leter-teks, dari bahasa yang ia lontarkan dalam aksi-aksinya,
memang benar adanya bahwa ia seolah sedang menjadi penyuara kesejahteraan untuk
bumi Papua. Ia menyuarakan “Papua Merdeka”
seolah ia sedang memperjuangkan saudara-saudara dari bumi asalnya.
Namun,
rasanya banyak hal yang terasa ganjil mengenainya, dibalik aksi-aksi dan sepak
terjangnya selama ini. Misalnya, kini ia tinggal di negeri Inggris sana. Di
sana, ia hidup makmur sejahtera, mengenakan pakaian bersih nan mewah,
bertinggalkan dalam rumah yang nyaman nan megah.
Lalu,
bagaimana dengan orang-orang yang sepaham dan terhasut olehnya di Papua ini, bumi asalnya sendiri?
Sebagai
contoh, taruhlah gerakan Pro-M (Pro-Merdeka) yang bersenjata, yang kini mereka kebanyakan
tinggal di gunung-gunung dan pedalaman. Apa yang mereka rasakan sebenarnya?
Apakah mereka hidup nyaman, sejahtera dan makmur sebagaimana Benny Wenda ? Apakah mereka mengenakan
pakaian bersih nan mewah sebagimana Benny
Wenda ? Apakah mereka bertinggalkan di rumah nyaman nan megah sebagaimana Benny Wenda ? Apakah mereka makan makanan-makanan
senikmat makanan Benny Wenda di
Inggris sana ?
Entahlah,
dari sedikit keganjilan tersebut saja, mungkin selayaknya kita berfikir secara
jernih menganai apa-apa yang dilakukan Benny
Wenda selama ini. Jangan-jangan, ia adalah aktor cerdas yang mengambil
keuntungan dari situasi yang terjadi. Betapa tidak, bila memang benar apa yang
dilakukannya selama ini tulus, mengapa ia masih bisa hidup nyaman dibalik
kesusahan saudara-saudaranya selama ini ? Bila memang apa yang dilakukannya
benar-benar tulus, mengapa ia kini masih saja menggunakan pakaian mewah,
tinggal dalam kemegahan, hidup makmur dan sejahtera di balik saudara-saudaranya
yang sepaham dengan dirinya, yang selama ini hidup dalam kesusahan, karena
mengisolirkan diri di dalam gunung-gunung ?
Dengan
demikian, silahkan saja pembaca simpulkan sendiri mengenainya. Tanpa mengurangi
rasa hormat, bagi penulis sepak terjang Benny
Wenda memunculkan tanya besar. Bagi penulis, ia hanya tokoh cerdas yang
menikmati keuntungan dibalik orasinya.
Bagi
penulis, Papua hari ini semakin baik dan semakin maju. Bila masih ada
kekurangan, hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena membangun negeri yang
besar ini bukanlah hal yang mudah. Perlu usaha yang keras dan ulet. Perlu
mental baja yang kuat untuk menghadapi segala hambatannya. Untuk itu, kepada
saudara-saudaraku warga Papua, begitupun kepada seluruh saudara-saudaraku
sebangsa dan setanah air Indonesia, mari kita sama-sama membangun Papua dan
Indonesia ke arah yang jauh lebih bai. Mari kita berjuang bersama-sama secara
cerdas, bukan dengan cara yang dilakukan oleh Benny Wenda yang hidup senang di
luar negeri sana, sedangkan saudara sebangsanya berlelah diri di bumi asalnya.
(Baim Wanggay)