Sabtu, 31 Desember 2016

Program Ternak Ayam TSE Berhasil Tingkatkan Perekonomian Rakyat Boven Digoel Papua


Papuacenter – Kelompok usaha Tunas Sawaerma (TSE) tetap berniat memajukan perekonomian masyarakat di Asikie, Boven Digoel, Papua dengan menyediakan peternakan ayam. Budidaya peternakan ayam untuk masyarakat itu diharapkan mampu meningkatkan taraf pendapatan ekonominya.

Hal itu dikatakan oleh Staf Bagian Umum CSR TSE, Sunardi, Jumat (30/12/2016).

“Ini merupakan bagian program CSR yang kami berikan kepada masyarakat sekitar di wilayah perusahaan kami. Kami berharap dengan adanya budidaya peternakan ayam dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka,” ungkap Sunardi.

Sunardi menjelaskan, Program budidaya ternak ayam yang digagas TSE telah dilaksanakan sejak April 2013 dan terselenggara secara lancar. TSE sejak tahun 2013 telah membeli 11.881 anak ayam yang kemudian di ternak.

Lanjut Sunardi, Masyarakat sekitar juga mengakui bahwa program budidaya ternak ayam TSE amat bermanfaat.

Sementara itu, salah seorang peternak ayam binaan TSE, Yakobus Tawab menuturkan, sejak tahun 2013, dia bersama kelompoknya berhasil melakukan musim potong ayam sebanyak sembilan kali dengan penghasilan mencapai Rp 15-20 juta sekali musim.

Hasil ternak ayam kemudian dijual di wilayah perusahaan TSE, kepada karyawan dan masyarakat dengan harga Rp 55.000,00 per ekornya. Uang lantas masuk kas bersama dan di investasikan kembali guna pengembangan usaha.

Penghasilan para peternak ayam bebas menggunakan uang tersebut untuk keperluan pendidikan dan kesehatan. Yakobus menyebutkan, setelah ini berencana mengembangkan ayam telur.

“Manfaatnya banyak. Hasil ternak ayam potong dapat kami gunakan untuk keperluan anak sekolah dan biaya kesehatan. Hal itu amat berguna untuk kami yang sehari-hari hanya mendapat penghasilan dari berburu,” jelas Yakobus.
Baca juga :   Pelanggaran HAM Berat di Tanah Papua Yang Dilakukan Oleh KNPB, ULMWP dan NFRPB

Saat ini, Yakobus dan timnya telah memiliki kandang ayam dengan kapasitas hingga 1.500 ekor ayam, dengan rincian 1.000 ekor ayam potong dan 500 ayam petelur. Hal itu diperolehnya setelah melakukan ternak ayam dengan TSE sejak tahun 2013.

“Sejauh ini berjalan dengan lancar. Hampir tidak ada kendala,” ujar Yakobus. (Red.AK)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Blogger Themes | LunarPages Coupon Code