Kompas - Isu pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia),
terkadang masih saja terdengung di Papua. Namun, sayangnya apa yang
didengungkan tersebut masih bersifat sepihak. Isu tersebut
didesas-desuskan, digembar-gemborkan, hanya masih tertuju kepada pihak
Pemerintahan atau lebih tepatnya kepada aparat keamanan. Lalu, apakah
hal tersebut juga tidak berlaku bagi OPM (Organisasi Papua Merdeka) ???
Kaitannya dengan hal tersebut, ada dua hal yang perlu dipahami.
Pertama, mengenai isu pelanggaran HAM yang sering ditujukan kepada aparat keamanan.
Kedua, mengenai pelanggaran HAM yang dilakukan oleh OPM.
Isu pelanggaran HAM yang ditujukan kepada Aparat Keamanan.
Terkait hal ini, penulis teringat mengenai kegerangan salah satu tokoh Papua Nicholas
Messet terhadap isu pelanggaran HAM yang dilontarkan oleh Perdana
Mentri (PM) Vanuatu Moana Carcasses Kalosil, pada Sidang Tahunan Dewan
Hak Asasi Manusia Perhimpunan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) di Jenewa Swiss
pada tanggal 4 Maret 2014 lalu.
Dengan gerangnya, beliau menyampaikan beberapa pernyataan terkait hal tersebut.
“Pidato PM Vanuatu tersebut tidak berdasar
serta mengandung unsur politis terselubung,” tegasnya dalam keterangan
pers di Hotel Kaisar, Jakarta Selatan, Rabu (26/3).
“Dia bilang terjadi pelanggaran HAM setiap hari di Papua. Padahal itu foto-foto lama tahun 1970-an”, tegas beliau.
“Memang kita tidak menyangkal, benar ada
pelanggaran HAM di tahun-tahun 1970-an dari Aceh sampai Papua. Ada
pelanggaran HAM besar-besaran disaat orde baru memerintah. Tapi sejak
tanggal 21 Mei 1998, turunnya Soeharto, pelanggaran HAM sudah tidak ada
lagi” tegasnya.
Pelanggaran HAM yang didesas-desuskan di
Papua terutama yang ditujukan kepada aparat keamanan, sudah usang dan
tak layak untuk didesas-desuskan lagi. Selain hal tersebut yakni
pelanggaran HAM oleh aparat keamanan yang masih perlu diteliti
kebenarannya, setidaknya seperti yang disampaikan oleh tokoh Papua
Nicholas Messet, hal tersebut tidak terjadi dalam era sekarang ini.
Menurutnya, Papua kini justru sedang mengalami pertumbuhan ekonomi,
infrastuktur dan penegakan hukum yang baik.
Selain itu, negara kita ini merupakan negara
yang berdiri di atas landasan hukum, sehingga apabila memang pernah
terjadi pelanggaran HAM, pasti semuanya sudah ditangani oleh pihak yang
berkewajiban melakukan hal tersebut, sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh OPM.
Bila kita berfikir secara jernih, untuk isu
pelanggaran HAM yang perlu dipertanyakan saat ini, justru pelanggaran
HAM yang dilakukan oleh OPM. Betapa tidak, begitu banyak korban yang
diakibatkan oleh ulah mereka selama ini.
Untuk kejadian terbaru saja, yang masih segar
terjadi baru-baru ini, telah terjadi penembakan yang dilakukan oleh OPM
dan menewaskan dua aparat kepolisian yang sedang bertugas di daerah
Lanny Jaya atas nama Bripda Zulkifly dan Bripda Yoga Ginugi. Bukankah
pembunuhan yang mereka lakukan adalah pelanggaran HAM ?
Beda halnya kalau penembakan yang dilakukan
oleh aparat terhadap mereka, namun dikarenakan tindakan mereka yang
bersenjata, yang sedang mengancam keamanan masyarakat dan aparat. Ketika
mereka berusaha menembak dan membunuh masyarakat atau aparat yang
sedang bertugas, kalaulah aparat terpaksa harus menembaki mereka karena
tidak bisa diajak damai secara persuasif, itu bukanlah pelanggaran HAM,
karena aparat memang sedang melaksanakan tugasnya yang beresikokan
nyawa. Justru, tindakan mereka yang sedang mengancam keamanan masyarakat
dan aparat, terlebih bersenjata dan melakukan penembakan, apalagi
berhasil menewaskan aparat, justru mereka itulah yang nyata-nyata sedang
melakukan pelanggaran HAM. Namun sayangnya, hal ini tidak banyak
disadari oleh mereka penyeru isu kosong mengenai pelanggaran HAM di
Papua selama ini, baik oleh mereka yang memang berinisiatif sendiri
ataupun mereka yang hanya ikut-ikutan dikarenakan termakan hasutan.
Selain kejadian tersebut, sebelumnya sudah
banyak juga pelanggaran HAM yang telah mereka (OPM)lakukan. Telah banyak
upaya penyerangan dan penembakan yang mereka lakukan, baik terhadap
aparat maupun masyarakat. Bukan hanya 1 atau 2 orang aparat keamanan
yang telah gugur demi melaksanakan tugasnya menjaga stabilitas keamanan
di Papua. Semua itu bukti nyata pelanggaran HAM yang justru dilakukan
oleh OPM. Namun, aparat keamanan baik TNI ataupun kepolisian wilayah
Papua tidak pernah mengeluh. Mereka dengan lapang dada dan bangga
melaksanakan tugas mereka walau beresikokan nyawa. Mereka senantiasa
dengan bangga melaksanakan tugasnya demi memberikan pelayanan yang
terbaik bagi masyarakat Papua khususnya dan bagi Indonesia pada umumnya.
(Bm/Post)
0 komentar:
Posting Komentar