Rabu, 25 Januari 2017

Berkali-kali Ditolak MSG, Benny Wenda Ajukan Diri Jadi Presiden


Papuacenter – Setelah berkali-kali pengajuan organisasi ilegalnya ditolak mentah-mentah oleh Melanesian Spearhead Group (MSG) Benny Wenda masih tetap tidak kehabisan akal untuk menipu dan memanfaatkan momen demi kepentingan pribadinya.

Kali ini siasat yang dilakukan Benny Wenda ialah mencalonkan dirinya sebagai Presiden dari negara yang katanya dari dulu hingga saat ini “Papua Merdeka” namun tak kunjung merdeka juga. Hal ini dilakukannya guna mencuci otak masyarakat Papua bahwa seakan-akan Papua sudah menjadi negara sendiri.

Rencana Benny untuk menjadi Presiden ini akan digelar pada rapat antar organisasi ilegal ULMWP yang terdiri dari 3 fraksi antara lain : PNWP, WPNCL, NFRPB dengan KNPB sebagai mediasi. Rapat tersebut akan digelar pada tanggal 27 Januari 2017 di Victoria PNG.

Rapat tersebut memiliki agenda utama yaitu membentuk Pemerintahan Transisi mulai dari Presiden sampai dengan menteri yang sengaja dibentuk guna menggiring pemikiran masyarakat Papua. Ada 3 kandidat yang akan dicalonkan yaitu : Benny Wenda (Jubir ULMWP), Bukhtar Tabuni (Ketua PNWP), Otto Mote (Sekjen ULMWP).

Namun ada sumber yang mengatakan bahwa Benny Wenda dan Victor Yeimo (Ketua Umum KNPB) bekerja sama agar pemenangan Presiden dari negara yang katanya “Papua Merdeka” akan dimenangkan oleh Benny Wenda dan Victor Yeimo sebagai Wakilnya.

Pembentukan Pemerintahan Transisi tandingan NKRI ini merupakan akal-akalan dari Benny Wenda dan Victor Yeimo untuk mementingkan ego masing-masing karena haus jabatan tanpa memikirkan nasib para simpatisannya yang ada di gunung-gunung dan hutan-hutan. Selain itu penunjukan Presiden dan para Menteri abal-abal ini tidak menunjukkan identitas demokrasi masyarakat adat Papua (One Vote, One Man).(YK)

Waspada WNA Ilegal di Papua, Pemprov Jangan Kecolongan


Papuacenter – Tak bisa dipungkiri kini marak WNA ilegal yang menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan, Papua salah satu daerah yang mereka tuju. Di beberapa kasus, hal ini menjadi sorotan yang dinilai dapat mengganggu stabilitas nasional dan keamanan. Apalagi beberapa waktu lalu, tujuh WNA asal Tiongkok diamankan Imigrasi Merauke lantaran izin tinggalnya telah habis.

Sekretaris Komisi I DPR Papua yang membidangi Pemerintahan Politik, Hukum, HAM dan Hubungan Luar Negeri, Mathea Mamoyao menyatakan, jika ada Warga Negara Asing (WNA) ilegal di kabupaten kota di Papua, itu menandakan pemerintah daerah (pemda) setempat kecolongan.

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, Papua mulai menjadi salah satu destinasi WNA ilegal yang berhasil diamankan, ini seperti fenomena gunung es yang harus diselesaikan sesegera mungkin.

“Misalnya di Mimika, saya pernah mendapati WNA yang memiliki visa turis. Tapi dia bekerja menambang emas. Inikan sudah menyalahi aturan. Itu tidak dibenarkan,” kata Mathea, Senin (23/1).

Ia mengkhawatirkan ada pihak tertentu yang sengaja membawanya. Tak menutup kemungkinan mereka datang dengan kepentingan terselubung. Untuk itu, pengawasan terhadap WNA di Papua dan akan ke Papua perlu diperketat.

“Ini menjadi kewenangan pihak imigrasi. Jangan sampai ada WNA masuk ke Papua tanpa memiliki dokumen atau melaksanakan kegiatan tak sesuai dengan izin tinggalnya,” ucapnya.

Di tempat terpisah hal senada dikatakan legislator Papua lainnya Orwan Tolli Wone. Menurutnya, pemeriksaan kelengkapan dokumen WNA terutama yang ada di Papua perlu dilakukan secara rutin.
Baca juga :   Diskominfo Papua Sediakan Layanan Internet Gratis Berkapasitas 60 Mbps

“Saya pikir itu perlu. Dengan pemeriksaan dan pengecekan kelengkapan dokumen WNA di Papua bisa diketahui kapan batas waktu izin tinggal WNA tersebut akan berakhir. Apa tujuan dia berada di Papua. Apakah untuk bekerja, wisatawan atau lainnya,” kata Orwan.  *red

Modal Hasil Pemerasan, Perwakilan KNPB Wamena Tiba Di Jayapura


Jayapura, PAPUANEWS.ID – Kabar tentang adanya rapat tertutup yang akan dilakukan oleh kelompok anti pembangunan Papua (KNPB) dan kelompok penipu masyarakat Papua (ULMWP) 27 Januari 2017 di Victoria untuk menjadikan Benny Wenda sebagai Presiden mulai terdengar oleh masyarakat.

Hal ini dikonfirmasi oleh salah satu masyarakat asli Papua, yang melaporkan pemerasan yang dilakukan anggota KNPB Wamena di pasar Misi Wouma terhadapnya dan seluruh mama Papua yang ada di pasar tersebut.

Mama Vero terpaksa memberikan sejumlah uang pada mereka (KNPB, red) karena takut terjadi kerusuhan jika tidak dituruti.

“Dong minta uang sama Mama, katanya buat pemilihan Presiden,” katanya.

Sebelumnya Mama Vero (panggilan akrabnya) sudah mencoba menjelaskan, bahwa Presiden Jokowi merupakan Presiden Mama Papua, namun mereka tidak menanggapinya.

Uang hasil pemerasan tersebut digunakan KNPB untuk membeli tiket pesawat ke Jayapura dengan mengirimkan perwakilannya Melianus Yaluock Wantik yang telah tiba di bandara Sentani, Senin (23/1).
Dari hasil wawancara tim redaksi PAPUANEWS.ID, Melianus mengatakan kedatangannya ke Jayapura karena mendapat surat perintah dari Goliat Tabuni untuk menghadiri pertemuan di Victoria.
Sementara Goliat Tabuni sendiri melalui telepon selularnya kepada PAPUANEWS.ID membantah adanya perintah rapat dan dukungannya terhadap ULMWP.

Sehingga agenda KNPB dan ULMWP sama saja dengan aksi-aksi demo yang telah mereka lakukan sebelumnya dan merupakan penipuan yang mereka lakukan kepada seluruh masyarakat di Provinsi Papua.

“Stop tipu masyarakat Papua, kami sudah punya Presiden Jokowi tidak perlu mo pilih Benny Wenda, yang tidak kami kenal,” kata Mama Vero sebelum menutup teleponnya. (red,Cs)

BNN Papua Waspadai Perdagangan Tembakau Gorila


Papuacenter – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua baraat mewaspadai adanya upaya perdagangan tembakau gorila di wilayahnya karena efek negatif dari pemakaiannya yang sangat merugikan masyarakat.

Tembakau gorila sendiri hanya merupakan istilah lain dari ganja sintetis yang efeknya sama dengan narkotika dan obat-obatan aditif lainnya.

Pernyataan ini ditegaskan oleh Kepala BNN Papua Barat Kombes Pol Jakson Lapalonga “barang tersebut memiliki efek sama dengan narkotika dan obat-obatan aditif lainnya. Sebetulnya janis ini merupakan ganja sintetis atau ganja buatan,” jelasnya di Manokwari, Selasa (24/1)

Hal ini juga sudah diatur dalam lampiran Kementerian Kesehatan pada Undang Undang 35/2009 tentang Narkotika.

Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, BNN Papua Barat juga melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak adanya transaksi yang masuk ke Papua Barat.

Jackson berharap agar seluruh komponen masyarakat berkerja sama dalam memberantas perdagangan dan penyalahgunaan narkoba yang marak terjadi akhir-akhir ini. (red,Cs)

Selasa, 17 Januari 2017

Demo Di KJRI Sengaja Dibuat ULMWP Untuk Mengadu Domba Indonesia Dengan Australia


Papuacenter – Demo simpatisan Papua Merdeka yang dihadiri sekitar 20 orang di depan KJRI Melbourne, Ausitralia, Rabu (11/1) kemarin. Ternyata adalah sebuah settingan yang sengaja dibuat oleh ULMWP untuk mengadu domba pemerintah Indonesia dengan Australia, mengingat sebelumnya hubungan Indonesia dengan Australia sempat memanas karena ada insiden di pusat pelatihan militer Australia di Perth yang menyebut Pancasila sebagai ‘Pancagila’.

Hal itu diperkuat dengan hadirnya lima orang termasuk Jacob Rumbiak salah satu anggota dari  organisasi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dimana Jacob memberikan orasi dalam unjuk rasa tersebut yang merujuk pada insiden baru-baru ini di pusat pelatihan militer Australia di Perth mengenai ‘Pancagila’ yang dikaitkan dengan persepsi negatif soal apa yang terjadi di Papua.

Jacob Rumbiak sendiri sebelumnya merupakan aktivis asal Papua Barat yang telah mengasingkan diri dari Indonesia ke Australia sejak tahun 1999, setelah menjadi tahanan politik makar selama sepuluh tahun di Indonesia. Dari tahun 1999 hingga saat ini pula, Jacob Rumbiak tidak pernah menginjakkan kakinya di Indonesia terlebih khusus Papua. Sementara itu, Jacob sendiri saat ini telah menetap di Australia dan telah menjadi Warga Negara Australia.

Sebelumnya acara ini digelar oleh organisasi People Need Houses, yang secara rutin mengkampanyekan masalah tunawisma dan perumahan sosial di Australia melalui media sosial facebook di dalam fans page “People Need House”.

Australia Plus telah mencoba mengirimkan pesan kepada organisasi tersebut untuk mencari tahu apa yang membuat mereka tertarik dengan isu Papua Barat, namun belum mendapat balasan hingga saat ini.

Dalam halaman tersebut, 159 orang tertarik untuk datang dan 572 orang yang diundang. Dari pantauan di lapangan, ternyata hanya 20 orang saja yang hadir ke unjuk rasa tersebut. Namun pada kenyataannya di lapangan tidak diketahui pasti siapa yang menggelar unjuk rasa di kantor KJRI yang berada di kawasan Queens Road itu.

Selain itu, tidak ada pula yang mengaku datang dari organisasi People Need Houses.

“Saya datang ke sini setelah mendapat telepon dari teman akan ada unjuk rasa. Sepertinya ini dari beberapa organisasi saja,” ujar salah seorang yang datang ke unjuk rasa kepada Erwin Renaldi dari ABC Australia Plus Indonesia.(Red.AK)

Air Mata Yohana Saat Temui Keluarga Korban Di Sorong, Papua Barat


Papuacenter – Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia meneteskan air mata saat mengunjungi keluarga bocah empat tahun korban pemerkosaan dan pembunuhan sadis di Sorong, Papua Barat 10 Januari 2017.

Air mata Yohana bercucuran saat mendengar langsung cerita mengenaskan tersebut langsung dari keluarga korban, Sabtu (14/1)

Yohana mengungkapkan perasaannya bahwa dirinya sangat malu karena pelaku adalah orang Papua dan kejadian ini terjadi di tanah damai Papua.

Kasus kekerasan terhadap KM (40) ini merupakan kasus serius yang mendapat sorotan dunia internasional.

Hal itu dilihat dari banyaknya surat laporan yang diterima Yohana dari beberapa daerah di Indonesia bahkan kedutaan luar negeri.

Kehadirannya di tengah-tengah keluarga korban sendiri untuk menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang sebesar-besarnya sekaligus menyerahkan bantuan dari pemerintah Indonesia.

Dirinya berharap hal tersebut dapat menjadi penghibur bagi keluarga korban dalam menghadapi permasalahan tersebut. (red,Cs)

Panah Dari Papua Dilelang


Papuacenter – Sovenir panah asli khas Papua akan dilelang di kota Pekanbaru, proses lelang ini dilakukan oleh komunitas #UntukPapua. Souvenir panah tersebut merupakan hiasan/pajangan yang biasa di letakkan di dinding ruang tamu.

Seperti yang dijelaskan oleh Penanggung Jawab Komunitas #UntukPapua, Pramana Putra bahwa sovenir panah yang dilelang langsung dibawa dari Papua saat mengikuti program SM3T di daerah Wamena. Framana juga menjelaskan bahwa proses lelang tersebut akan digelar malam ini di Waroeng Wahid Jl. Durian Pekanbaru.

Panah tersebut merupakan hasil buah tangan yang sengaja dibeli dari anak-anak Wamena dan sengaja dilelang. Hasil dana lelang ini nantinya akan disumbangkan untuk pembelian tambahan tas dalam program gerakan 1000 tas untuk Papua.

“Penawaran tertinggilah yang akan mendapatkannya. Tawaran bukan dengan uang, tapi dengan tas. Bagi yang bisa memberikan tas terbanyak maka panah ini akan jadi miliknya,” Ujar Ibam.

Lelang panah asli papua ini merupakan salah satu dari serangkaian acara yang akan diselenggarakan komunitas #UntukPapua di Pekan baru. Mulai dari talk show tetang pendidikan di Papuasampai dengan penampilan grup band ternama di kota Pekanbaru.

“Untuk penggalangan dana sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu.  Sampai saat ini kita sudah kumpulkan sebanyak 154 tas. Antusias teman-teman Pekanbaru untuk menyumbang baik sekali dan banyak support,” terang Ibam (12/1).

Menurutnya tas yang berhasil dikumpulkan akan langsung dibawa ke pelosok Wamena Prov. Papua. Tujuan dari kegiatan ini ialah membantu anak-anak di pedalaman Prov. Papua agar mendapat pendidikan yang layak.(YK)

Ini Yang Akan Dilakukan Menteri Yohana Dengan Perempuan Papua


Papuacenter – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise berencana akan merealisasikan program pemberdayaan perempuan dan anak di Prov. Papua dan Papua Barat.

Yohana mengatakan bahwa program yang akan dijalankan nantinya berupa pelatihan mengukir, membuat minyak kelapa dan beberapa pelatihan lainnya.

Hal itu ia utarakan setelah berkordinasi bersama Menkopolhukam, Wiranto di kantor Kemenkopolhukam Jakarta pagi tadi.

Program tersebut memiliki tujuan agar perempuan-perempuan papua dapat mandiri dan dapat membantu perekonomian mereka mulai dari tingkat perekonomian keluarga. Rencananya Yohana akan membangun industri-industri rumahan di dua provinsi tersebut.

“Saat ini sudah dimulai dengan pelatihan-pelatihan, mesin bantu sudah kami bagi. Hal ini agar perempuan Papua dan Papua Barat dapat mandiri dan nantinya dapat membuat industri rumahan sendiri”, jelas Yohana.

“Pelatihan sementara ini sedang berlangsung di beberapa tempat, seperti mesin pembuat ikan asap, mesin kopi yang di bagi di Wamena, Mesin pembuat minyak kelapa. Nanti akan ditambah dengan pelatihan pembuatan sagu di pabrik saguserta pelatihan menganyam yang tenaga pengajarnya kualifikasi profesional, kita sengaja datangkan pengrajin dari NTT, Bali untuk mengajar disana”, Ujar Yohana menambahkan.

Menteri Yohana akan berangkat malam ini ke Papua dan sesampainya di Papua akan langsung berkordinasi dengan Dewan Adat Papua agar program tersebut berjalan lancar.(YK)

Senin, 16 Januari 2017

Pendidikan Bagi Suku Korowai Papua Perlu Ditingkatkan


Papuacenter – Proses pendidikan bagi anak-anak suku Korowai di Boven Digoel Papua mulai berjalan pada tahun ini dengan sistem pendidikan berpola asrama. Proses pendidikan bagi anak Korowai ini mencangkup tiga kampung yang ada di Boven Digoel yakni kampung Waina, kampung Senimburu, dan Distrik Yaniruma.

Hal itu diungkapkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah PAUD/TK, SD, SMP, SMA Korowai, Sergius Womsiwor, Kamis (5/1/17). Sergius menjelaskan bahwa memberikan pendidikan bagi anak suku Korowai ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia.

“Tugas ini merupakan instruksi langsung dari Menteri pendidikan RI kepada saya untuk memajukan dan mencerdaskan anak suku Korowai yang tinggal di Boven Digoel. Oleh karena itu, saya siap mengemban tugas mulia tersebut,’’ Ungkap Sergius.

Sementara ini, lanjut Sergius, selama dirinya melakukan survey di kampung-kampung yang didiami oleh suku Korowai di Boven Digoel, dirinya sering menerima banyak persoalan yang terjadi, seperti tidak berjalannya proses pendidikan karena beberapa guru tidak masuk bahkan tidak pernah kembali.

“Ini adalah suatu bentuk keprihatinan, sehingga bagaimanapun juga harus segera ditindak lanjuti oleh Pemerintah,’’ Kata Sergius.

Selain itu Sergius juga mengucapkan banyak terima kasih kepada salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari LSM Silva Papua Lestari yang selama ini telah melakukan pendampingan terhadap masyarakat suku Korowai.

“Memang banyak kendala yang telah kami alami. Namun, kami tidak akan pernah menyerah untuk terus mencerdaskan anak bangsa, karena Tuhan tidak akan pernah menutup mata, karena apa yang dijalankan adalah kegiatan kemanusiaan untuk masyarakat suku Korowai,” Tuturnya. (Red.AK)

Ratusan Polisi Diterjunkan Jadi Pengajar Di Prov. Papua


Papuacenter – Ratusan Anggota Polisi yang berada di wilayah Polda Papua disiapkan guna menjadi tenaga pengajar pada tahun 2017 ini. Polisi yang menjadi tenaga pendidik ini diambil dari 15 Polres yang dominan terletak di Pegunungan Tengah Prov. Papua.

Kegiatan penyiapan tanaga pendidik dengan nama “Polisi Pi Ajar” ini merupakan kelanjutan dari program kerja Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw yang terlah berjalan sejak 2016 lalu.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal yang mengatakan, Anggota Polisi berasal dari 15 Polres itu akan menjalani pelatihan oleh tenaga ahli dari Polda Papua.

“Ada delapan tenaga ahli yang sudah kita siapkan, Tenaga ahli ini dipimpin langsung oleh Kepala Biro SDM Polda Papua Kombes Pol Natarudin sedangkan jumlah pasti Polisi yang menjadi tenaga pengajar sejumlah 375 orang”, Jelas Kamal di Kantornya Polda Papua (Jumat, 6/1).
Baca juga :   637 Napi Di Papua Dapat Remisi Natal

Kamal menjelaskan bahwa ada sekitar 25 orang Polisi dari tiap Polres yang bertugas menjadi tenaga pengajar dengan sasaran sekolah SD, SMP, SMA dan SMK. Metode belajar yang digunakan ialah dengan cara memberikan pengajaran tentang bermain, bercerita, simulasi, diskusi dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya.

Dengan melibatkan personel Polisi sebagai tenaga pengajar diharapkan dapat membuat siswa lebih mencintai wawasan kebangsaan, Pancasila, Kewarganegaraan, Anti Narkoba, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta tertib berlalulintas.(YK)

Inilah Letak 34 Bandara di Papua


Papuacenter - Seperti yang diketahui bersama bahwa Papua memiliki biaya hidup yang sangat tinggi dari sandang pangan dan papan. Sehingga pemerintah pusat berusaha untuk meurunkan harga distribusi barang. Salah satunya dengan membangun infrastruktur bandara di wilayah terisolir di Papua.

Direktur Kementerian Perhubungan, Yudhi Sari saat di tembusi Redaksi PNID di Jakarta pada hari Selasa (19/1) mengatakan bahwa akan membangun beberapa bandara di Papua.

“Ini salah satu pembukaan daerah yang terisolir di Papua dimana di daerah terisolir telah dibangun 34 bandara. Ini sudah masuk ke dalam tatanan bandar udara,” ujarnya.

34 Bandara tersebut dibangun di wilayah Mopah, Kamur, Kimam, Bomakia, Manggelum, Babo, Kaimana, Bintuni, Rendani, Dekai, Nabire, Waghete, Timika, Obano, Karubaga, Bade, Batom, Ewer, Illu, Okaba, Kokonao, Kepi, Mindiptana, Moanamani, Oksibil, Mulia, Tanah Merah, Sarmi, Enarotali, Akimuga, Biloria, Kiwirok.
Baca juga :   Terlibat Narkoba, Sanksi Pecat Menanti

34 bandara ini sampai saat ini dalam proses tatanan untuk menjadi kebandarudaraan Nasional. Pembangunan tersebut berguna untuk pemerataan pembangunan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

10 bandara yang telah dibangun pada tahun 2015 berada di perbatasan yaitu di Sentani, Mopah, Manggelum, Enarotali, Sarmi, Tanah Merah, oksibil, Okaba, Karubaga, Kebar.

Nantinya akan ada bandara baru di Korowai dimana bandara tersebut akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widoo.

Ini Dukungan Bidadari Cantik Untuk Pemerintah Provinsi Papua


Papuacenter – Konser yang diselenggarakan di Cafe Horizon Kamis kemarin (12/1) dimeriahkan oleh sejumlah artis cantik ibukota. Acara konser tersebut diselenggarakan guna menghadapi Penganugrahan Musik Indonesia (AMI Awards) pada 21 Januari 2017 mendatang di GOR Cenderawasih Jayapura.

Seperti yang dijelaskan oleh ketua Panitia Pelaksana AMI Awards 2017, Ludvi Fabanyo yang mengatakan ke 8 artis cantik ibukota ini diantaranya ialah Jaclyn (Coklat), Melodi, Verra, Vicky Zhu, Olivia dan Soni (J- Rock) sengaja kami siapkan untuk mendukung terselenggaranya AMI Awards 2017. Banyak acara yang akan diselenggarakan mulai dari road show, gala dinner dan sampai acara puncak.

“Artis-artis tersebut sangat mendukung Pemerintah Provinsi Papua untuk jadi tuan rumah dalam kegiatan AMI Award 2017 , mereka tiba di Jayapura dengan pesawat Garuda  dan merekapun gemar dengan masakan khas Papua” Ungkap Ludvi (Kamis, 12/1).
Baca juga :   Polda Siapkan Tim Pengaman Jelang Pilkada

Ludvi juga menambahkan bahwa para artis tersebut akan menampilkan performanya malam ini di Cafe Horizon dalam acara konser winner. Selain dari dari Pemprov. Papua dukungan penuh yang mengalir pada pihaknya juga berasal dari PT Asiacom dan MNC TV.

“Selain dukungan dari artis nasional, pihak kami juga akan menyiapkan artis lokal papua pada acara puncak 21 Januari 2017 nanti” Jelasnya.

Tanggapan tentang keindahan dan keunikan Papua sangat mendalam di hati salah seorang artis nasional, Jaclyn mengakui dirinya benar-benar terpesona saat melihat pemandangan dari pesawat yang akan mendarat di bandara Sentani. Hal ini adalah pengalaman pertama ia ke Papua dan pengalaman ini pula yangmembuat dirinya tercengang saat melihat gunung dan danau yang terhampar indah. Untuk makanan khas, artis ini gemar dengan makanan papeda, ia juga mengakui telah merasakan ulat sagu meskipun sedikit geli saat memakannya.

Berbeda dengan Vicky Zhu, ia mengaku sudah sekitar 6 kali berkunjung ke Papua untuk konser. Ia pun mengakui jika dirinya telah jatuh cinta pada alam Papua yang indah ini. Ia memiliki cita-cita nantinya ia harus bisa mengorbitkan artis lokal Papua ke level Nasional bahkan sampai Internasional.(YK)

Air Mata Yohana Saat Temui Keluarga Korban Di Sorong, Papua Barat


Papuacenter – Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia meneteskan air mata saat mengunjungi keluarga bocah empat tahun korban pemerkosaan dan pembunuhan sadis di Sorong, Papua Barat 10 Januari 2017.

Air mata Yohana bercucuran saat mendengar langsung cerita mengenaskan tersebut langsung dari keluarga korban, Sabtu (14/1)

Yohana mengungkapkan perasaannya bahwa dirinya sangat malu karena pelaku adalah orang Papua dan kejadian ini terjadi di tanah damai Papua.

Kasus kekerasan terhadap KM (40) ini merupakan kasus serius yang mendapat sorotan dunia internasional.

Hal itu dilihat dari banyaknya surat laporan yang diterima Yohana dari beberapa daerah di Indonesia bahkan kedutaan luar negeri.

Kehadirannya di tengah-tengah keluarga korban sendiri untuk menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang sebesar-besarnya sekaligus menyerahkan bantuan dari pemerintah Indonesia.

Dirinya berharap hal tersebut dapat menjadi penghibur bagi keluarga korban dalam menghadapi permasalahan tersebut. (red,Cs)

Jumat, 13 Januari 2017

Jayapura Sediakan Kapal Wisata Bagi Para Wisawatan Lokal dan Mancanegara


Papuacenter – Untuk memperkenalkan keindahan ibu kota Provinsi Papua kepada para wisatawan lokal dan luar negeri, Dinas Perhubungan melakukan pengadaan fasilitas kapal yang diperuntukkan bagi wisatawan untuk melihat keindahan panorama ibu kota Provinsi Papua yakni Jayapura melalui jalur laut.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Bernard Fingkrew, Rabu (11/1). Dia menjelaskan bahwa kapal itu merupakan hasil pengadaan Dinas Perhubungan zaman Wali Kota Benhur Tomi Mano (BTM), yang saat ini dikelola oleh Dinas Pariwisata.

“Kapal tersebut bisa menampung 30-60 penumpang. Kapal ini diperuntukan untuk wisatawan domestik dan dari luar negeri,” Ucapnya.

Sebagai kegiatan tur perdana, kapal ini digunakan oleh Muspida dan para ondoafi (tetua adat) untuk mengelilingi Teluk Youtefa, Teluk Humbold dan Teluk Hamadi.

“Mereka akan gunakan kapal untuk mengecek rute-rute perjalanan kapal. Karena belum ada spot-spot persinggahannya,” Ujar Bernard.

Selain itu, lanjut Bernard, Kapal ini juga bisa digunakan semua dinas untuk tur atau untuk berwisata, dari kota ke laut banyak City Tour Bahari.

“Untuk jadwal kita akan merumuskan manajemnnya, pengaturan kapan bisa melayani tur masyarakat umum,” katanya.

Untuk diketahui, saat ini fasilitas kapal bagi wisatawan tersebut berada di KPLP atau di Pelabuhan Jayapura, lantaran Pemerintah Kota Jayapura belum memiliki pelabuhan sendiri untuk menampung kapal tersebut. (Red.AK)

Senin, 09 Januari 2017

Tim UP2KP Papua Berhasil Tuntaskan Keluhan Masyarakat


Papuacenter – Unit Percepatan Pembangunan dan Kesehatan Papua (UP2KP) yang bertugas mengawasi pelayanan kesehatan di Papua berhasil menyelesaikan sekitar 300 keluhan masyarakat selama 2016.

Hal itu dikatakan oleh Direktur UP2KP Agustinus Raprap Sabtu (7/1/2017). Agus mengatakan, jumlah tersebut adalah keluhan yang telah ditindaklanjuti dan didokumentasikan.

Raprap menjelaskan, selain menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di Papua, UP2KP juga mempunyai tugas pokok lain, mengawasi tugas pokok strategis dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

“Dalam hal ini kami menilai sejak Dinas Kesehatan dipimpin drg. Aloysius Giyai, pelayanan kesehatan di Papua semakin meningkat, terbukti angka kematian ibu dan bayi menurun drastis karena ada kebijakan-kebijakan strategis dikeluarkan yang menguntungkan Orang Asli Papua (OAP),” ujarnya.

Terkait pengawasan Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk bidang kesehatan 15 persen, menurutp Raprap, 2016 hanya sebagian daerah melakukan sesuai UU Nomor 21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua dan Pergub Nomor 8/2014 tentang Juknis Penggunaan DOK-BK sebesar 15 persen untuk kabupaten dan kota.

“Ada lima kabupaten yang menjalankan sesuai dengan amanah UU dan Pergub, selebihnya masih dilakukan pembenahan, Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura mempunyai rapor yang cukup bagus dalam melaksanakan amanah UU dan Pergub tersebut,” katanya.

Ia mengakui, di Papua pemangku kepentingan masih belum merealisasikan dana 15 persen tersebut. Karena itu akan didorong tahun ini.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kesektariatan UP2KP Alexander Krisifu mengatakan, UP2KP akan terus mengawasi penggunaan alokasi 15 persen dana otonomi khusus untuk pelayanaan kesehatan di kabupaten dan kota, sekaligus memperbanyak sosialisasi peraturan gubernur tentang kesehatan. (Red.AK)

Minggu, 01 Januari 2017

Perayaan Malam Tahun Baru 2017, Bupati Biak Papua Bagi-Bagi Motor


Papuacenter – Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, akan membagi-bagikan sepeda motor sebagai hadiah atau “doorprize” saat  penyambutan malam pergantian tahun 2016 ke 2017, yang dipusatkan lapangan atletik remaja Cenderawasih Distrik Biak Kota. Hal itu diungkapkan secara langsung oleh Bupati Biak Numfor, Thomas Ondy, Rabu(28/12) lalu.

Ia mengatakan perayaan malam tahun Baru itu merupakan acara bersama masyarakat dan forum komunikasi pimpinan daerah.

“Pemkab Biak Numfor menyediakan ‘doorprize’ lima sepeda motor untuk masyarakat yang mengikuti acara pergantian tahun ini,” kata Bupati Thomas Ondy.

Selain itu, Jelas Thomas, Pemerintah daerah juga telah menyiapkan lokasi perayaan Tahun Baru 2017 itu agar masyarakat dapat fokus pada satu tempat, sehingga suasana penyambutan akan semarak dengan acara hiburan, pesta terompet, kembang api, dan pembagian “doorprize” berbagai hadiah hiburan menarik yang disiapkan pemkab.

Dijelaskan, berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Biak Numfor diharapkan dapat mengikuti berbagai acara hiburan malam pergantian tahun dengan membawa berbagai pernak-pernik penyambutan Tahun Baru 1 Januari 2017.

“Pemerintah Kabupaten Biak Numfor akan melibatkan satuan kerja perangkat daerah serta komandan satuan TNI/Polri untuk menyukseskan acara dimaksud pada malam 31 Desember 2016,” ujarnya lagi.

Kepala Kepolisian Resor Biak AKBP Hadi Wahyudi SIk menyatakan, fokus pengamanan tahun baru 1 Januari 2017 di tempat-tempat keramaian warga, rumah ibadah, jalan protokol serta kawasa pertokoan.

“Ada sekitar 250 personel TNI dan Polri yang telah disiagakan untuk membantu pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2017,” ujar AKBP Wahyudi.

Selain ratusan personel TNI/Polri, kata AKBP Hadi, jajaran Polres Biak juga melibatkan organisasi kemasyarakatan, seperti RAPI, ORARI, Senkom serta Pramuka untuk membantu pengamanan kelancaran acara pergantian tahun itu.
Baca juga :   Penyelamatan Hutan Papua Jadi Prioritas KLHK Tahun Depan

Hingga H-3 menyambut tahun baru 2017, situasi kamtibmas di Kabupaten Biak Numfor tampak kondusif, dengan berbagai kegiatan masyarakat seperti angkutan umum, bandara, pelabuhan laut, pasar serta pertokoan tetap beroperasi normal melayani kebutuhan warga setempat.(Red.AK)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Blogger Themes | LunarPages Coupon Code