Papuacenter – Setelah berkali-kali pengajuan organisasi ilegalnya ditolak mentah-mentah oleh Melanesian Spearhead Group (MSG) Benny Wenda masih tetap tidak kehabisan akal untuk menipu dan memanfaatkan momen demi kepentingan pribadinya.
Kali ini siasat yang dilakukan Benny Wenda ialah mencalonkan dirinya sebagai Presiden dari negara yang katanya dari dulu hingga saat ini “Papua Merdeka” namun tak kunjung merdeka juga. Hal ini dilakukannya guna mencuci otak masyarakat Papua bahwa seakan-akan Papua sudah menjadi negara sendiri.
Rencana Benny untuk menjadi Presiden ini akan digelar pada rapat antar organisasi ilegal ULMWP yang terdiri dari 3 fraksi antara lain : PNWP, WPNCL, NFRPB dengan KNPB sebagai mediasi. Rapat tersebut akan digelar pada tanggal 27 Januari 2017 di Victoria PNG.
Rapat tersebut memiliki agenda utama yaitu membentuk Pemerintahan Transisi mulai dari Presiden sampai dengan menteri yang sengaja dibentuk guna menggiring pemikiran masyarakat Papua. Ada 3 kandidat yang akan dicalonkan yaitu : Benny Wenda (Jubir ULMWP), Bukhtar Tabuni (Ketua PNWP), Otto Mote (Sekjen ULMWP).
Namun ada sumber yang mengatakan bahwa Benny Wenda dan Victor Yeimo (Ketua Umum KNPB) bekerja sama agar pemenangan Presiden dari negara yang katanya “Papua Merdeka” akan dimenangkan oleh Benny Wenda dan Victor Yeimo sebagai Wakilnya.
Pembentukan Pemerintahan Transisi tandingan NKRI ini merupakan akal-akalan dari Benny Wenda dan Victor Yeimo untuk mementingkan ego masing-masing karena haus jabatan tanpa memikirkan nasib para simpatisannya yang ada di gunung-gunung dan hutan-hutan. Selain itu penunjukan Presiden dan para Menteri abal-abal ini tidak menunjukkan identitas demokrasi masyarakat adat Papua (One Vote, One Man).(YK)
Kali ini siasat yang dilakukan Benny Wenda ialah mencalonkan dirinya sebagai Presiden dari negara yang katanya dari dulu hingga saat ini “Papua Merdeka” namun tak kunjung merdeka juga. Hal ini dilakukannya guna mencuci otak masyarakat Papua bahwa seakan-akan Papua sudah menjadi negara sendiri.
Rencana Benny untuk menjadi Presiden ini akan digelar pada rapat antar organisasi ilegal ULMWP yang terdiri dari 3 fraksi antara lain : PNWP, WPNCL, NFRPB dengan KNPB sebagai mediasi. Rapat tersebut akan digelar pada tanggal 27 Januari 2017 di Victoria PNG.
Rapat tersebut memiliki agenda utama yaitu membentuk Pemerintahan Transisi mulai dari Presiden sampai dengan menteri yang sengaja dibentuk guna menggiring pemikiran masyarakat Papua. Ada 3 kandidat yang akan dicalonkan yaitu : Benny Wenda (Jubir ULMWP), Bukhtar Tabuni (Ketua PNWP), Otto Mote (Sekjen ULMWP).
Namun ada sumber yang mengatakan bahwa Benny Wenda dan Victor Yeimo (Ketua Umum KNPB) bekerja sama agar pemenangan Presiden dari negara yang katanya “Papua Merdeka” akan dimenangkan oleh Benny Wenda dan Victor Yeimo sebagai Wakilnya.
Pembentukan Pemerintahan Transisi tandingan NKRI ini merupakan akal-akalan dari Benny Wenda dan Victor Yeimo untuk mementingkan ego masing-masing karena haus jabatan tanpa memikirkan nasib para simpatisannya yang ada di gunung-gunung dan hutan-hutan. Selain itu penunjukan Presiden dan para Menteri abal-abal ini tidak menunjukkan identitas demokrasi masyarakat adat Papua (One Vote, One Man).(YK)