Kamis, 12 Februari 2015
‘Adik’ dan ‘Adem’ Bukti Kesungguhan Pusat untuk Papua
Kamis, Februari 12, 2015
Unknown
No comments
Papua Center - Sejak pertama kali digulirkan tahun 2012, program afirmasi pendidikan tinggi (ADIK) dan pendidikan menengah (ADEM) bagi peserta didik dari Papua telah menyekolahkan lebih dai 2.000 pelajar. Mereka tersebar di 39 perguruan tinggi negeri dan sekolah menengah terbaik di seluruh Indonesia.
Program ini adalah bukti kesungguhan Pemerintah Pusat untuk membangun dan memajukan Papua di bidang pendidikan tinggi dan menengah. Untuk Program ADEM, sejak 2014 telah diperluas, tidak hanya untuk Papua tetapi juga untuk daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) lainnya yaitu Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Dirjen Dikdasmen Kemdikbud Achmad Jazidie mengatakan, kuota ADEM yang diberikan pada tahun ini untuk siswa dari Papua dan Papua Barat masih sama dengan tahun lalu yaitu 500, sedangkan untuk empat wilayah 3T yang baru sebanyak 200 kouta.
Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa (Belmawa) Ditjen Dikti, Illah Sailah mengatakan, tujuan program ADik adalah untuk menyiapkan sumber daya manusia putra-putri asli Papua-Papua Barat yang berkualitas untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. “Kita membeli masa depan Papua dengan harga saat ini, dan kami menyiapkan segala macamnya,” katanya Sailah tahun lalu.
Di Universitas Lampung (Unila) misalnya, saat ini terdapat belasan mahasiswa asal Papua yang menuntut ilmu di kampus tersebut. Prestasi mereka cukup bagus kendati pada tahun awal relatif rendah karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Ada Febriani I.Y. Rumere dan Melia Priskila Thica Karano di fakultas kedokteran, Fidelis Saflessa, Melda Vani Rumbewas, dan Rina Balyo di teknik sipil,Magrita P.B. Sada (agribisnis), Yosep Papua Nus Iyai ( bahasa inggris), dan Helton Wopari (teknik geofisika).
”Mereka mendapatkan biaya hidup dari Dikti sebesar Rp6 juta per orang per semester. Dana dikirim langsung ke rekening mereka via Bank Mandiri,” terang Eny Mariani, Kasubbag Kesejahteraan Mahasiswa Unila.
Di Institut Undip Semarang ada Petonella Livelin Worumi (kedokteran) dan Janet Jeane Pandori di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Itulah sebagian kecil mahasiswa Papua yang sedang giat belajar di luar Papua dengan bantuan beasiswa 100 % dari Pemerintah. Sebagian besar lainnya tersebar di beberapa perguruan tinggi seperti di UGM Yogyakarta, di UI Jakarta, di Udayana Bali, di Undalas Kalimantan, Unhas Makassar dll.
Sebagai bangsa kita berharap semoga para peserta didik ini bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu, bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah, dengan cara lebih fokus belajar dan berkreasi secara maksimal di bidang ilmu yang mereka tekuni. Setelah itu mereka akan pulang ke daerahnya di Papua untuk bersama pemerintah membangun Papua agar semakin maju dan sejahtera. (Zonadamai.com)
0 komentar:
Posting Komentar