Papuacenter – Dari sekian banyak kekayaan budaya Papua khususnya di wilayah Mimika, terdapat kesenian yang sempat hilang selama tujuh belas tahun, Pemerintah Kabupaten Mimika akan kembali menggelar Festival Budaya Kamoro tahun 2017 ini.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Kabupaten Mimika, Dominggus Kapyau membenarkan rencana pagelaran pentas budaya tersebut saat dikonfirmasi oleh papuanews.id, Jumat (3/1).
“Kami sudah rancang dalam program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun ini karena akan dibentuk dinas baru sehingga saat ini kita masing menunggu restrukturisasi kelembagaan,” terang Dominggus.
Festival tersebut sejatinya direncanakan akan ditampilkan pada tahun 2016 lalu. Sayang, Festival Budaya Kamoro batal dilaksanakan karena berbagai alasan.
“Masih banyak hal yang belum siap, seperti anggaran, mekanisme dan hal sehingga tahun ini kami usahakan untuk digelar,” ujarnya.
Sementara itu, penyelenggaraan Festival Budaya Amungme pun masuk dalam wacana Pemkab Mimika namun kedua budaya tersebut diakui tidak bisa digelar bersamaan sehingga rencananya kedua festival yang merupakan perwakilan budaya asli Kabupaten Mimika tersebut akan digelar terpisah.
“Kalau mau digabung susah, karena kulture nya berbeda, mungkin nanti kita akan buat per semester,” tutupnya. (dw)
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Kabupaten Mimika, Dominggus Kapyau membenarkan rencana pagelaran pentas budaya tersebut saat dikonfirmasi oleh papuanews.id, Jumat (3/1).
“Kami sudah rancang dalam program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun ini karena akan dibentuk dinas baru sehingga saat ini kita masing menunggu restrukturisasi kelembagaan,” terang Dominggus.
Festival tersebut sejatinya direncanakan akan ditampilkan pada tahun 2016 lalu. Sayang, Festival Budaya Kamoro batal dilaksanakan karena berbagai alasan.
“Masih banyak hal yang belum siap, seperti anggaran, mekanisme dan hal sehingga tahun ini kami usahakan untuk digelar,” ujarnya.
Sementara itu, penyelenggaraan Festival Budaya Amungme pun masuk dalam wacana Pemkab Mimika namun kedua budaya tersebut diakui tidak bisa digelar bersamaan sehingga rencananya kedua festival yang merupakan perwakilan budaya asli Kabupaten Mimika tersebut akan digelar terpisah.
“Kalau mau digabung susah, karena kulture nya berbeda, mungkin nanti kita akan buat per semester,” tutupnya. (dw)
0 komentar:
Posting Komentar