Papuacenter - Setelah terbtnya uang baru, warga Papua antusias berbondong-bondong mendatangi Bank yang ada di wilayahnya untuk menukarkan mata uang yang lama dengan mata uang yang baru.
Reaksi positif yang diberikan masyarakat Papua dengan adanya uang baru ini, karena uang-uang yang baru ini bertemakan NKRI. Tidak ada reaksi penolakan terhadap uang baru NKRI di Papua sebagaimana terjadi di sejumlah daerah lain.
Asisten Manajer Unit pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Papua Fransco L Tentua yang dihubungi dari Timika mengatakan, sejak uang rupiah baru resmi diluncurkan pada 19 Desember, sambutan warga Papua sangat Positif.
“Justru sebaliknya uang baru ini diterima sangat baik oleh warga Papua. Beberapa waktu lalu, masyarakat berbondong-bondong datang menukar uang baru di Bank. Apalagi ada gambar Pahlawan Papua (Frans Kaisiepo) dimata uang baru lembar Rp 10.000,- itu,” ujarnya.
BI Jayapura akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mata uang baru ke seluruh pelosok di Papua. Perbedaan mendasar uang lama dengan uang baru tersebut cukup banyak, terutama pada sisi warna.
Masyarakat Papua sangat bangga karena terdapat salah satu pahlawan Papua yang menjadi icon di mata uang baru tersebut. Nama besar Frans Kaisiepo sudah diabadikan sebagai nama Bandara di Biak, tanah kelahirannya serta diabadikan sebagai nama kapal perang Indonesia yakni KRI Frans Kaisiepo pada tahun 2010 lalu.
Masyarakat juga mengenalnya sebagai Gubernur Irian Barat ke-4 pada masa pemerintah Presiden Soekarno yakni pada 1964-1973.Frans juga sebagai pelopor nama Irian, yang artinya semangat persatuan masyarakat agar tidak mudah takluk di tangan belanda.
Atas jasa dan perjuangannya terhadap tanah Papua dan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi Frans yang juga merupakan Pahlawan Trikora ini gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 007/TK/Tahun 1993 tanggal 19 Agustus 1993
Reaksi positif yang diberikan masyarakat Papua dengan adanya uang baru ini, karena uang-uang yang baru ini bertemakan NKRI. Tidak ada reaksi penolakan terhadap uang baru NKRI di Papua sebagaimana terjadi di sejumlah daerah lain.
Asisten Manajer Unit pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Papua Fransco L Tentua yang dihubungi dari Timika mengatakan, sejak uang rupiah baru resmi diluncurkan pada 19 Desember, sambutan warga Papua sangat Positif.
“Justru sebaliknya uang baru ini diterima sangat baik oleh warga Papua. Beberapa waktu lalu, masyarakat berbondong-bondong datang menukar uang baru di Bank. Apalagi ada gambar Pahlawan Papua (Frans Kaisiepo) dimata uang baru lembar Rp 10.000,- itu,” ujarnya.
BI Jayapura akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mata uang baru ke seluruh pelosok di Papua. Perbedaan mendasar uang lama dengan uang baru tersebut cukup banyak, terutama pada sisi warna.
Masyarakat Papua sangat bangga karena terdapat salah satu pahlawan Papua yang menjadi icon di mata uang baru tersebut. Nama besar Frans Kaisiepo sudah diabadikan sebagai nama Bandara di Biak, tanah kelahirannya serta diabadikan sebagai nama kapal perang Indonesia yakni KRI Frans Kaisiepo pada tahun 2010 lalu.
Masyarakat juga mengenalnya sebagai Gubernur Irian Barat ke-4 pada masa pemerintah Presiden Soekarno yakni pada 1964-1973.Frans juga sebagai pelopor nama Irian, yang artinya semangat persatuan masyarakat agar tidak mudah takluk di tangan belanda.
Atas jasa dan perjuangannya terhadap tanah Papua dan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi Frans yang juga merupakan Pahlawan Trikora ini gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 007/TK/Tahun 1993 tanggal 19 Agustus 1993
0 komentar:
Posting Komentar