Papuacenter – Putra putri Papua dari ujung timur Indonesia tidak lantas membuat mereka patah semangat dan menyerah tanpa karya. Kini telah banyak putra putri yang berasal dari Papua mampu mengangkat nama bangsa Indonesia di dunia internasional.
Casparina Theresia Renwarin, wanita kelahiran Jayapura yang akrab dipanggil Ririn ini pada usia 17 tahun usai menyelesaikan sekolahnya di SMA YPPK Taruna Bakti, Jayapura pada 2012 lalu melanjutkan studinya di President University, Cikarang.
Di kampus tersebut Ririn mengikuti program Campus Exchange ke Eropa yakni di negeri kincir angin Belanda tepatnya pada Agustus 2013 selama 2 minggu, setelah wanita 22 tahun ini mampu memperdalam kemampuan berbahasa Inggrisnya kemudian Ia melanjutkan visit ke Jerman dan Belgia.
Satu tahun berselang, Ririn mengikuti program Global Volunteer di Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales atau international association of students in economic and commercial sciences, Rusia. Asosiasi tersebut adalah organisasi kepemudaan yang diikuti 126 negara dan terfokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda, serta menjadi ambasador di luar negeri untuk menjalankan proyek sosial.
Tidak hanya program pertukaran pelajar dan organisasi kepemudaan saja yang diikutinya, namun Ia juga mengajar Bahasa Inggris dan Matematika pada anak-anak usia 7 hingga 18 tahun di Kota Saint Petersburg, Paris dari bulan Juli hingga September 2014 seperti dirilis detik.
Dari benua biru di Eropa, Ririn melanjutkan penjelajahannya ke Asia tepatnya di Kota New Delhi, India. Di sini Ririn magang di perusahaan IT bernama Denave Pvt Ltd.
“India merupakan negara IT terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. (Di sana) saya ingin cari pengalaman di sini, karena rencananya ke depan ingin membuka bisnis semacam start-up company yang bergerak di e-commerce,” ungkapnya.
Setelah menyelesaikan studinya di President University, Ia mengikuti kompetisi Business Idea se-Asia Tenggara, dan berhasil menjadi juara pertama dan membuat harum nama bangsa Indonesia.
Ririn, yang memiliki moto ‘kerja keras akan selalu memberikan hasil yang memuaskan’, masih ingin terus memperdalam ilmunya mengenai IT, terutama yang mendukung bisnis e-commerce.
Sukses dalam bidang pendidikan dan telah menjelajahi beberapa negara di dunia, Ririn berencana meneruskan studinya dengan mengambil S2 di Australia ini. (red,Cs)
Satu tahun berselang, Ririn mengikuti program Global Volunteer di Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales atau international association of students in economic and commercial sciences, Rusia. Asosiasi tersebut adalah organisasi kepemudaan yang diikuti 126 negara dan terfokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda, serta menjadi ambasador di luar negeri untuk menjalankan proyek sosial.
Tidak hanya program pertukaran pelajar dan organisasi kepemudaan saja yang diikutinya, namun Ia juga mengajar Bahasa Inggris dan Matematika pada anak-anak usia 7 hingga 18 tahun di Kota Saint Petersburg, Paris dari bulan Juli hingga September 2014 seperti dirilis detik.
Dari benua biru di Eropa, Ririn melanjutkan penjelajahannya ke Asia tepatnya di Kota New Delhi, India. Di sini Ririn magang di perusahaan IT bernama Denave Pvt Ltd.
“India merupakan negara IT terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. (Di sana) saya ingin cari pengalaman di sini, karena rencananya ke depan ingin membuka bisnis semacam start-up company yang bergerak di e-commerce,” ungkapnya.
Setelah menyelesaikan studinya di President University, Ia mengikuti kompetisi Business Idea se-Asia Tenggara, dan berhasil menjadi juara pertama dan membuat harum nama bangsa Indonesia.
Ririn, yang memiliki moto ‘kerja keras akan selalu memberikan hasil yang memuaskan’, masih ingin terus memperdalam ilmunya mengenai IT, terutama yang mendukung bisnis e-commerce.
Sukses dalam bidang pendidikan dan telah menjelajahi beberapa negara di dunia, Ririn berencana meneruskan studinya dengan mengambil S2 di Australia ini. (red,Cs)
0 komentar:
Posting Komentar